SAAT MENGALAMI PSIKOSOMATIK, BANYAKIN DIAM





Psikosomatik adalah suatu kondisi atau gangguan ketika pikiran memengaruhi tubuh hingga memicu munculnya keluhan fisik. [1] Jadi wajar saja jika kebanyakan update berita covid-19, tahu info daerahnya banyak yang positiv dll tubuh akan memberikan rangsangannya. Bisa berupa tiba-tiba merasa demam, pas dicek pakai termometer suhu tubuh kita normal. Atau tiba-tiba merasa gatal tenggorokannya, meriang, padahal sehat-sehat saja, itu normal kata dr. Andri, SpKJ,FACLP secara makna lewat twitnya.

Apakah saya mengalaminya? ya, beberapa waktu lalu saat pikiran cemas, saya merasa tangan saya panas. Setelah dicek dokter ternyata suhu tubuh normal, bahkan saya 2x cek untuk menenangkan hati saya. Ternyata tangan saya malamnya terasa panas karena lupa habis pakai salonpas #tepokjidat.  Kesalahan saya ketika mengalami psikosomatik, saya cerita ke beberapa orang, mungkin karena saat itu semua agak panik. Padahal cukup bertanya pada dokter saja seharusnya.

Dampaknya apa? ternyata banyak berita tersebar yang tidak-tidak berkaitan dengan kondisi saya dan tempat tinggal saya ;) alhamdulillah ala kulli hal. Saya sendiri tidak mengapa dengan berita demikian, hanya saja yang saya khawatirkan jika mencatut tempat saya bekerja dan merugikan bu bos saya. Semoga tidak demikian.
Alhamdulillah saya dan kawan-kawan kost sampai saat ini sehat semua.

Kalau boleh bertanya, siapa yang tahu hakikat keadaan diri kita sehat atau tidak kecuali Allah?

Tapi tidak perlu ambil pusing, saya letakkan gawai saya, offline sejenak, tidak lihat berita-berita seputar covid-19. Saya kerjakan hal-hal lain yang dirasa bermanfaat. Masak menu-menu favorit, minum vitamin, saya cari cara bahagia, baca buku, dengarkan kajian, telfon orang-orang tersayang dan lain-lain. Alhamdulillah sampai saat ini badan insyaAllah sehat, tetap chuby, tidak batuk-batuk, tidak pilek apalagi demam >37,5oC

Banyak pelajaran yang bisa saya ambil, waspada itu wajar, tapi tak perlu kiranya terlalu mengulik semua berita. Lebih baik banyak kerja, banyak belajar, banyak ngaji, dengan terus berdoa pada Allah. Jangan sampai ada korban  semisal “bapak-bapak penjual onde-onde”, yang entah siapa penginisiasi berita hoax beliau positiv corona, padahal kenyataanya tidak demikian, beliau baik-baik saja. Betapa merugikan hal tersebut bagi bapaknya, btw onde-ondenya enak, saya suka beli dulu.

Moga semuanya selalu dalam lindungan Allah, kalau mulai mengalami psikosomatik tanya dokter saja biar langsung dicek. Tentang mengatakan seseorang ODP haruslah dikembalikan pada ahlinya, tidak boleh semena-mena memberi label Fulan OPD, Fulanah ODP dll. Satu lagi, sibukkan diri dengan ilmu bukan dengan berita-berita terbaru, beda antara sibuk dan sekadar cari informasi seukur kebutuhan.

Wallahu a’lam. Barakallahu fikunaa wa yassarallahu lanaa.


Jogja, 1 Sya’ban 1441H
Al-faqirah ila ‘afwi rabbiha
Ratna A Arilia

Murajaah oleh : Nurul Wulandari, S.Ked hafizhahallahu


Catatan kaki :
[1] dikutip dari www.alodokter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram

https://www.instagram.com/attadzkirah.blogspotcom/
| Designed by Colorlib