Dibalik Sebuah Hadiah



Pernahkan kita mendapat hadiah?
Tentu sebagian besar  pernah. Baik hadiah sederhana ataupun hadiah luar biasa. Dari orang-orang terdekat ataupun orang yang belum kita kenal baik. Dari yang dianggap spesial atau biasa saja.

Terlepas dari itu semua, pernahkah kita coba menengok "behind the scene" dari sebuah hadiah?

Bagi saya sendiri, saya tipe orang yang sering memaknai apapun hadiah yang diberikan orang lain. "Semata-mata karena Allah-lah semua hadiah itu diberikan kepada kita. Rezeki dari Allah-lah semua hadiah tersebut."

Saat ada hadiah di tangan kita, entah itu sesederhana susu Ultra Jaya dan Beng-Beng yang sangat nikmat, atau seistimewa jilbab syar'i dan leaflet manis hasil kreasi saudari seiman, yang isinya MaasyaAllah. Dibalik itu, artinya ada orang-orang yang sempat memikirkan kita, mengingat kita, mau repot untuk kita, menyisihkan uang untuk kita, bahkan mungkin ada yang rela menyembunyikan kesusahan dirinya untuk membantu kita.

Coba kita ingat-ingat hadiah manis itu, misalnya :
Tebengan jok belakang...
Gamis dan jilbab...
Gorengan hangat kala hujan... 
Sarapan yang diantar... 
Susu yang diberi...
Buku...
Kaos kaki...
Air minum saat haus... 
Kertas dan bulpoin saat kita lupa bawa...

Apa lagi?  Masih sangat banyak tentunya, silahkan teman-teman bisa mengingatnya sendiri.

Artinya, di balik sebuah hadiah, ada banyak makna kebaikan yang bisa kita ambil, kita tiru dan kita amalkan. Yakni saling memberi hadiah. Hadiah semampu kita.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Hendaklah kalian saling memberi hadiah,niscaya kalian akan saling mencintai"[1]

Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin rahimahullah menjelasakan :

"Karena hadiah merupakan sebab persatuan dan rasa cinta. Apapun yang dapat menjadi sebab persatuan dan rasa cinta antar kaum muslimin, maka ini dianjurkan" [2]

Hadiah sederhana terkadang bisa meluluhkan hati yang keras, bisa mencairkan suasana antar tetangga kost yang beku, juga bisa menjadi wasilah dakwah.
Setidaknya, jika kita belum bisa membalas hadiah-hadiah yang sudah kawan-kawan kita beri kepada kita di dunia, sisipan nama-nama mereka dalam doa-doa kita, doa agar Allah berkahi hidup mereka, agar Allah ganti kebaikan untuk mereka, melambungkan nama-nama mereka ke langit, adalah hal yang patut kita lakukan.

Mari menjadi muslim yang tangannya ringan memberi hadiah,tidak perlu mewah, cukup hadiah yang sederhana yang diniatkan mengamalkan sunnah, bersedekah atau berusaha menjadi muslim yang baik.
Mari menjadi muslim yang pandai bersyukur atas setiap rezeki dari Allah lewat perantara hadiah dari  sahabat-sahabat sholih kita.

Semoga saya, kamu dan kita adalah manusia yang saling mencintai dan memberi hadiah karena Allah. 



Ustadz dr. Raehanul Bahraen hafizhahullah
Catatan kaki :[1] HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad no 594[2] sumber: http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_6080.shtml

=========================================
Pogung Lor, Yogyakarta
Ummu Ukkaasyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram

https://www.instagram.com/attadzkirah.blogspotcom/
| Designed by Colorlib