4 Kata Jahiliyyah di dalam Al-Quran


Didalam surat Ali Imran ayat 154 terdapat salah satu makna jahiliyyah yakni :

ثُمَّ أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّن بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُّعَاسًا يَغْشَىٰ طَائِفَةً مِّنكُمْ ۖ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ الْأَمْرِ مِن شَيْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ ۗ يُخْفُونَ فِي أَنفُسِهِم مَّا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ مَّا قُتِلْنَا هَاهُنَا ۗ قُل لَّوْ كُنتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ ۖ ِ
[آل عمران : 154]

Yang artinya :

( 154 )   Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh".

Ayat ini menceritakan tentang Perang Uhud, di mana para sahabat radhiyallahu ajma'in yang beriman, diberikan Allah rasa kantuk sebagai penenang. Sedangkan untuk orang munafik diberikan kegelisahan. Orang munafik dengan ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ atau sangkaan jahiliyyah mereka bahwa Allah tidak akan menolong Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat. Allah bantah mereka dengan turunnya ayat ini.

Selain ayat ini, penggunaan kata jahiliyyah dalam Al-Quran ada 4 macam :

1. Dzan jahiliyyah ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ
Sebagaimana di atas. Yakni setiap sangkaan buruk terhadap takdir Allah.
Termasuk di dalamnya i'tiqod/aqidah (keyakinan) yang rusak.
2.  Tabbaruj jahiliyyah تبرج الجاهلية
Yakni kerusakan penampilan, termasuk di dalamnya kerusakan moral.
3. Hamiyyah jahiliyyah هامية الجاهلية
Yakni fanatisme atau kesombongan. Termasuk di dalamnya kerusakan interaksi di masyarakat, fanatik dengan suku, dan golonganya.
4. Hukum jahiliyya الحكم الجاهلية
Yakni hukum-hukum yang tidak sesuai atau bertentangan dengan hukum Allah. 

Jika ke-4 jenis jahil ini terkumpul pada masyarakat maka sempurnalah kerusakan yang terjadi pada masyarakat tersebut. 

Semisal aqidah masyarakat yang menganggap semua agama sama, menentang sunnah dan malah melazimkan amalan-amalan yang tidak ada tuntunan, ditambah rusaknya moral para pemudanya, banyak mabuk daripada duduk di majelis ilmu, ditambah lagi fanatik misal pada suatu club atau organisasi masyarakat hingga rela mati untuk membela club nya.

"Perlu diketahui bahwa kerusakan itu dimulai dari kerusakan moral yang diawali rusaknya perempuan dengan berpakaian tabarruj, kemudian kerusakan-kerusakan lain akan menyertainya." 

Lagi-lagi, perempuan dijadikan patokan oleh para ulama. Karena perempuan memang ujian, bisa dibayangkan ketika perempuan sudah rusak, ia akan melahirkan generasi yang rusak pula. Oleh sebab itu, wanita juga dituntut untuk belajar ilmu agama dan ini hukumnya wajib. Dengan menunut ilmu dan mengamalkanya perempuan akan mengetahui cara mendidik anak, mencetak generasi yang jauh dari kata jahil.

Semoga kita dijadikan muslimah yang beradab, berilmu dan bertakwa sehingga dijauhkan dari segala kerusakan. Aaamiin. 


===========
Selasa, 28 Syawal 1440H
Faidah Kajian Al-Kabair oleh Ustadz Aris Munandar hafizhahullahu 
Masjid Al-Ashri Pogungrejo 
BAB Ragu dan Bimbang halaman 274

Ummu Ukkaasyah, 
Pogung Dalangan tercinta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram

https://www.instagram.com/attadzkirah.blogspotcom/
| Designed by Colorlib