PERCAKAPAN 5 MENIT #1
Semangat Ngaji Lebih dari Semangat Skripsi




Ketika menunggu antrian kamar mandi, atau sedang makan bersama, atau saat istirahat, terkadang kami berdiskusi tentang hal-hal yang kami rasakan. Hal-hal sederhana yang justru membuat kami kadang termenung dalam diam, memikirkan hidup di waktu kedua kami, di akhirat, tempat yang kekal.

A : “Kamu pernah ngrasain atau ngebayangin gimana hidup kita kalau kita dijauhkan dari mejelis ilmu? benar-benar tidak bisa menemukan majelis ilmu, koneksi internet susah, semua wasilah belajar ilmu sulit?”
B : “Belum pernah, ga terbayang gimana hidupku (kalau sampai demikian). Aku saja pulang kampung beberapa hari ga ngaji (tidak ada kajian sunnah) pingin cepet-cepet balik Jogja. Ga kuat kayae Aku.”
A: “Coba kita mikir dikit, misal ada 3 keadaan nih,

  1.  Kita ditempatkan di tempat yang tidak ada wasilah apapun untuk belajar agama.
  2.  Kita ditempatkan di tempat yang banyak majelis ilmu, tapi hati kita dijauhkan dari mejelis ilmu, kita terserang futur akut, benar-benar males ngaji.
  3. Kita di tempatkan di tempat kerja yang bergaji banyak, tapi berangkat pagipulang malem, tidak ada waktu ngaji, tapi gajinya beneran gede. Kamu pernah ngrasain salah satu? pilih mana Kamu?”
B : “Alhamdulillah (Allah menjagaku), ga pernah Aku merasakan itu semua, dan ga mau milih. Semales-malesnya Aku, Aku akan tetep berangkat ngaji walau di sana mungkin ketiduran atau ga paham materinya, yang penting Aku tetep berangkat.”
A : “MaasyaAllah, baiklah kita sama, maksa diri sendiri untuk terus berangkat walau capek yang sangat-sangat akibat dunia (yang seperti bangkai kambing ini, sedih). Aku lebih memilih hidup sederhana saja, asalkan cukup, nabung sedikit-sedikit, asalkan Aku tetep bisa ngaji. Benar-benar ga kebayang gimana hidup kita tanpa kajian.”

Kami terdiam. Saya melihat kawan saya sedang memegang kertas skripsian, membolak-balikanya. Saya tanya lagi,

A : “Kamu kerjain skripsi semangat ga? tidur berapa jam buat kejar wisuda hehe?”
B : “Aku semangaaat...(ia berusaha menyemangati diri sendiri), Aku pingin (segera) nikah wkwk” Candanya yang sangat serius. 
A : “Terus, Kamu semangat juga ga murojaah nya? murojaah materi kajian dan Quran mu?” Saya bertanya untuk suatu hal yang bagi Saya penting.
B : “eh, hemb.....” dia sedikit kaget dengan pertanyaan Saya.
A : “Aku tanya karena Aku takut, dulu jaman kuliah kerjain laporan praktikum, tugas review jurnal, papper dll semangat sampai pagi kerjain. Pas skripsian Aku juga semangat, tidur sehari 2-3 jam cukup, belajar buat skripsi, olah data, baca buku referensi dibela-belain kemana-mana, pagi-sore di perpus kampus dll untuk bisa kejar target wisuda tepat waktu. Tapi sekarang kok enggak. Aku sedih. Aku sekarang ngantukan, bermudah-mudah tidur” tukasku serius bingung dengan diri sendiri.
B : “hemb....iya Aku juga ternyata. Dulu pas masih aktif di organisasi Aku bener-bener dijauhkan dari majelis ilmu, ada aja kegiatan di organisasi. Sampai akhirnya Aku keluar semua dari organisasi penuh ikhtilat dan banyak mudhorot itu, dan Aku berjuang keras buat keluar juga dari  liqo t*rbiy*h. Alhamdulillah sekarang Aku bebas ngaji sunnah, punya jadwal rutin. Pas itu Aku sedih karena rasanya Aku udah dijauhin dari kebaikan ilmu”
A : “ Gitu ya...untuk dunia aja kita bela-belain ga tidur, belajar mati-matian biar bisa wisuda. Giliran buat akhirat kok kita kayak gini. padahal kita pinginya di surga tapi kok kaya gini, Aku mau berubah. kita harus berubah!”
B : “he’emb kita harus berubah!!!” dia mengangguk setuju.

Antrian kamar mandi sudah usai, kemudian saya bergegas mandi.................
Untuk siapapun yang sedang menjalani proses skripsi, tugas akhir, tesis atau disertasi, semoga Allah memudahkan teman-teman semuanya, niatkan birul walidayn agar juga berpahala.





Ratna Ummu Ukasyah,
Pogung, Jogja
disore hari yang indah bersama kawan -yang semoga Allah menjaganya-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram

https://www.instagram.com/attadzkirah.blogspotcom/
| Designed by Colorlib