Dari Pintu Mana Kelak Kita Dipanggil?



Lagi-lagi menjadi penumpang di salah satu wisma muslimah milik YPIA adalah waktu yang sangat membahagiakan. Kali ini waktu malam diisi kajian Ustadz Erlan Iskandar hafizhahullahu dengan kitab
كيف تكون مفتاحا للجير
Tentang bagaimana kita menjadi kunci-kunci pembuka pintu kebaikan. 

Sudah masuk pasal 10, tentang mengingat akhirat dan kelak kita akan berdiri dihadapan Allah.




Salah satu perkara yang membuat kita bisa menjadi kunci pembuka kebaikan yakni dengan mengingat akhirat, yang kelak kita akan dibangkitkan menghadap Allah. Mempertanggungjawabkan semua amal kita, apapun yang kita katakan, yang kita lakukan baik sembunyi-sembunyi atau terang-terangan kelak akan ditampakkan pada kita.

Sungguh..tidak ada hari paling memalukan dan memilukan selain hari itu.

Kemudian ustadz bacakan ayat QS Az-Zumar ayat 71-74 dengan sangat pelan, bermakna dalam, bahkan itu sanggup membuat hujan lokal.

"Akhwat.... Coba perhatikan ayat ini."
Nada khas beliau memanggil murid-muridnya, menandakan kami harus lebih perhatian dan menyimak dengan seksama.

{وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا بَلَىٰ وَلَٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ} [الزمر : 71]
Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah datang)". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.


{قِيلَ ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ} [الزمر : 72]
Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya" Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.

{وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ} [الزمر : 73]
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".

{وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَنَا وَعْدَهُ وَأَوْرَثَنَا الْأَرْضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاءُ ۖ فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ} [الزمر : 74]
Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal"

Kemudian kami disuruh mencari ayat yg hampir sama dengan ayat 71 pada kalimat 
 حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا  فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُم.
Ternyata di ayat 73 ada yang hampir sama
حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَت أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُم.
Bedanya di mana?
Iya di ayat 73 ada tambahan huruf و pada kata *وَفُتِحَت* sedang di ayat 71 tidak.

Beliau bertanya lagi.
"Kenapa ya akhwat kok tidak ada و di ayat 71? Akhwat ada yang tau?"

Nah, ada faidah menarik sekaligus bikin mbrebes mili,
Huruf و pada ayat ke 73 yang menjelaskan tentang penduduk surga akan dibukakan pintu adalah و tsamaniyah yang menunjukan makna 8.
Maknanya adalah 8 pintu surga. Sedangkan pintu neraka ada 7. Kenapa pintu surga lebih banyak? 
Ini menunjukkan rahmat Allah jauh lebih luas dari murka Allah.

Kemudian petikan kalimat yang berhasil membuat hujan lokal adalah, 
"surga memiliki pintu-pintu dan setiap pintu ada kuncinya. Neraka juga memiliki pintu-pintu dan setiap pintu ada kuncinya. Dan kunci surga maupun neraka itu adanya di dunia bukan di akhirat." [1]

Dari sini, mulai mengingat-ingat apakah yang kita lakukan selama ini menjadi kunci pembuka surga untuk kita atau justru neraka untuk kita?

Kemudian dibacakan hadits tentang pintu-pintu surga.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ نُودِىَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ ، هَذَا خَيْرٌ . فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلاَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ

“Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan ahli shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” [2]

Setelah itu terfikir,
Dari Pintu Mana Kelak Kita di Panggil? 
Pintu infaq? betapa infaq kita dijalan Allah nyatanya tidak sebanyak "infaq" kita pada perut-perut kita, jajan, beli ini itu yang kadang tidak perlu.
Pintu sholat? betapa sholat kita kadang masih banyak tidak khusyuknya, tergesa-gesa kejar jadwal kuliah, atau tidak meresapi makna setiap kata yang kita baca. Sholat sunnah juga banyak yang luput, nyatanya masih suka tidur daripada berdiri bermunajat pada Allah dikala sepi dan sunyi malam.
Pintu puasa? betapa puasa kita masih tercemari hal-hal kotor mata, pendengaran, lisan, hati yang semua itu kadang tidak ikut puasa.
Pintu jihad? betapa perkara jihad termudah di zaman ini dengan menuntut ilmu syari masih banyak datang terlambat, masih sering ketiduran, catatan amburadul, dll.
Pintu shodaqoh? betapa lucunya kita shodaqoh dengan merogoh nominal terkecil yang ada di dompet kemudian minta surga tertinggi, minta urusan langsung semua dimudahkan.
Hiks..
Allahummagfirlanaa.

Kesimpulannya,
Kita sudah dikasih bocoran untuk mencari kunci surga di dunia, jangan bermaksiat terus-terusan, sungguh tidak ada yang kuat di neraka barang 1x celupan saja.
Mari memperbaiki diri terus, memperbaiki niat terus, memperbaiki amal ibadah terus dan senantiasa ngaji cari ilmu dan berusaha diamalkan.
Jauhi Hp dekati Qur’an, Jauhi cafe yang banyak mudhorotnya, dekati majelis ilmu.

Semoga saya, kamu, kita senantiasa diberikan Allah kemudahan untuk menjadi kunci pembuka pintu-pintu kebaikan.

Catatan kaki:
[1] Kitab كيف تكون مفتاحا للجير Hal 46. Karya Syaikh Abdul Razzaq bin Abdul Muhsin al-Badar 
[2] HR. Bukhari no. 1897, 3666 dan Muslim no. 1027

Link kitab pdf
https://www.al-badr.net/ebook/29

Faidah Kajian bersama Ustadz Erlan Iskandar hafizhahullahu.  Jumat, 2 Rabiul akhir 1441H
Wisma Humairo tercinta 
Ratna Ummu Ukkasyah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram

https://www.instagram.com/attadzkirah.blogspotcom/
| Designed by Colorlib