SANDARAN HATI
Hal penting dalam sebuah kajian tidak hanya ilmunya, tetapi juga faidah-faidahnya. Meski misal sudah mengkaji kitab beberapa kali, pasti akan ada faidah tambahan yang berbeda. Jadi, hal yang tidak akan pernah membuat kita rugi itu adalah datang kajian.
Sama seperti ketika Ustadz Said Abu Ukasyah hafizhahullahu dalam kajian kitab Aqidah Washitiyah, menjelaskan faidah QS Al-Furqon 58.
{وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا} [الفرقان : 58]
"Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya."Tiba-tiba ketika konsentrasi sudah mulai ambyar, Ustadz berkata,
"Jangan sandarkan hatimu hai penuntut ilmu pada file-file rekaman kajian yang boleh jadi tidak tau kapan akan di dengarkan. Jangan sandarkan hatimu hai penuntut ilmu pada lingkungan yang baik, pada sekolah, pada Ma'had yang kau ikuti. Bertawakallah pada Allah! Bertawakallah dengan disertai usaha! Usaha menghafal tapi jangan bersandar pada hafalan. Usaha dengan belajar tapi jangan bersandar pada kecerdasan."
Sandarkanlah hatimu pada Allah.
Hiks. Seperti ada yang menyambar-nyambar. Dan. Belum selesai disitu beliau melanjutkan,
"Harta tabungan mu itu bisa habis, Ma'had bisa roboh, Ustadz bisa meninggal, file kajian bisa kena virus dll. Bersandarlah pada Allah. Bertawakallah pada Allah!"
MaasyaAllah. Barakallahu fiih Ustadzuna.
Nasihat yang tidak ada 3 menit disampaikan tapi berhasil merobek-robek fikiran. Tentang file-file rekaman kajian yang entah kapan bisa dimurojaah. Tentang kadang dilalai karena lingkungan tempat tinggal yang baik, tentang semua hal yang kadang melalaikan kita.
Selalu demikian.
Ketika ngobrol dengan saudari luar kota yg juga nyantri, ia merasa kajian di Jogja itu istimewa.
Kamu tau kenapa kajian-kajian di Jogja juga seistimewa kotanya? Kami rasa, mungkin salah satunya karena setiap dalil selalu dikaitkan dengan kegiatan anak muda sehari-hari, permisalahan yang dipakai adalah yang kita alami, sehingga begitu menusuk-nusuk. Contoh tindakan yang dipakai adalah kenyataannya kita anak-anak muda. Sangat terasa. Seakan itu memang untuk diri kita. Padahal Ustadz hanya memisalkan saja.
Ya Allah, jadikanlah hati-hati kami bersandar hanya padaMu. Karena Engkaulah Sebaik-baik sandaran hati.
Moga Allah terus jaga dan berkahi Ustadz-Ustadz kita.
Pogung, Jogja
Ummu Ukkasyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar