Trio Polisi Cilik yang Sholih

-kisah tetangga kecil saya yang banyak memberi faidah-



Ini kisah tentang 3 anak laki-laki sholih tetangga kost saya, yang banyak sekali mengajarkan saya tentang ilmu dan adab. Sebut saja A 10 th, B 5th dan C 3th (Kalau tidak salah). 

1. Ghodul bashar. 
Ketika saya pulang dengan Beryl, mereka bertiga sedang berjalan beriringan, arah kami berlawanan. Si B dan C yang notabene kami terkadang bermain bersama, memberi kode mata ke saya. Sayapun juga membalas kode mata adek-adek imut ini. Tiba-tiba si sulung tau, dengan sigap ia tutup mata adik-adiknya dengan tangannya. Sambil bilang
"nunduk, nunduk!". Si bontot 3 th yang kaget gelagapan mukanya ditutup abangnya sambil mringis-mringis mencari jalan nafas. Sangat lucu. MaasyaAllah betapa sekecil itu sudah tau bahwa melihat ajnabiyah, meski belum baligh tidak mengapa, tapi mereka sudah paham kewajiban ghodul bashar.
Saya tertampar dan malu. MaasyaAllah barakallahu fiihim.

2. Doa keluar rumah
Hampir dipastikan, setiap mereka berangkat sekolah akan terdengar doa-doa yang mereka ucapkan dengan lantang. Doa naik kendaraan dan doa keluar rumah. Tidak lupa helm mungil yang selalu berbunyi "klik" menyertai mereka. Tidak jarang hafalan-hafalan surah terucap saat di jalan. Mereka senang murojaah.

3. Cinta lingkungan
Saya sering menjumpai tiap pagi dan sore mereka bekerja sama membersihkan rumah. Mereka bagi pekerjaan, ada yang nyapu, biasanya si abang paling tua. Kemudian menyiram tanaman di kebun mini mereka tugas si nomor 2, dan si nomor 3 tentulah dia asyik bermain dengan perabotan apapun, dia membuat gaduh terkadang. Ada kangkung, bayam, daun bawang dan sayur" lain yang ditanam.

4. Cinta pada agama
Kecintaan mereka pada islam melekat kuat, terlihat dari fisik, perangai dan adab mereka. Pakaian laa isbal sudah jadi ciri khas mereka, baju koko, gamis, peci atau pakaian yang rapi selalu melekat pada mereka. Sebelum adzan berkumandang mereka bergegas menuju masjid selatan rumah, iya si sulung adalah muadzin cilik MPD Masjid Pogung Dalangan.
Lantunan bacaan quran yang merdu juga sering terdengar kala bada subuh. MaasyaAllah makhrijul hurufnya bisa jadi saya kalah telak.

5. MALU 
Ada tetangga perempuan (ini sudah lama sekali kejadiannya), dia kedatangan tamu laki-laki teman sekampusnya. Datang untuk menyerahkan buku. Dia hanya di luar pagar. Kemudian tetangga perempuan saya mengambil buku tersebut. Saat mengambil buku itulah si sulung 10th yang hendak berangkat ke masjid membuka gerbang rumahnya sambil membaca ayat
WA LAA TAQROBU ZINAA. Kemudian melenggang melewati tetangga saya dan kawanya sambil menundukkan pandangan. 
#Jleb seketika tetangga saya mati kutu. Malu semalu malunya.
Anak kecil pun sudah tau pintu" yg bisa mengantarkan pada zina adalah terlarang hukumnya.
Betapa malunya tetangga saya, mahasiwa yang diskak mat sama anak 10th 

----- Percakapan lucu sering kali saya dapatkan, semisal hari ini. 
Ketika saya pulang dan sudah hampir sampai depan kos.
"Ammah... Stop" si sulung dan nomor 2 menghentikan saya. 
"ya?" sambil mikir mereka sedang pura-pura jadi apa. 
"Ammah bawa helm?"
"lha ini kan (Ammah) pakai, mas Hamdan"
"oiya" lihat ke abangnya. Abangnya ganti tanya
"Ammah bawa STN.. STNK.. iya bawa STNK tidak?"
Si bontot lari dari dalam menuju Beryl ikut"an nilang saya.
"bawa dong, ini di tas. Lengkap semua SIM, STNK"
"oke Silahkan"
Wkwkw MaasyaAllah terharu. Mereka mengecek apakah saya taat peraturan atau tidak.


Dikesempatan lain, hari jumat pagi jadwal rutin majelis taklim Ustadz Aris Munandar hafizhahullahu di sendowo jam 06.00. Suara mereka ber 3 sudah terdengar riuh sejak bada subuh. Lari-larian memburu laron, karena malam sebelumnya hujan.
Saya sudah hampir terlambat, saya buka pintu garasi. Saya kaget. Didepan sudah ada 2 bocil imut pasang wajah polos sambil bawa raket plus kedip-kedip lihat saya.

"Ammah Ammah mau kemana lho?" si nomor 2 tanya pada saya. Eh si bontot ikut"an
"mamah mamah mana oo" ia tirukan abangnya tapi jatuhnya malah lucu karena bukan Ammah tapi mamah yang dia ucapkan.
"mau kajian mas hamdan, mas hanif"
"ha .. Kajian? Kajian?"
"iya, di sendowo, ada kajian ustadz Aris. Mas hanif mau dibonceng?"
Terus mereka kabur (saya dikacangin) ... 

Pas saya sudah keluarkan si Beryl mereka balik lagi. Persis seperti sebelumnya dengan wajah polos.
"Ammah Ammah mau kemana?"
Wkwkwkw ya Allah gemez kali aku.
"mau ke kajian ustadz Aris mas Hamdan.. Mas Hanif. Ayo sini naik Ammah bonceng"
"emmm. Enggak."
Saya segera naik Beryl
"Fii amanillah Ammah" sambil dada-dada.
MaasyaAllah terharu.


Moga Allah senantiasa jaga dan berkahi hidup tetangga saya tersebut.
Barakallahu fiikum 

1 komentar:

Instagram

https://www.instagram.com/attadzkirah.blogspotcom/
| Designed by Colorlib