MUBK, Ma'had Umar bin Khattab
Serial Kisah tentang Jogja #6
Kampus kedua Mahasantri, tempat belajar Bahasa Arab penuh ilmu dan kisah.
Meja lipat kayu, meja lipat putih, kitab hijau, stiker khas melegenda, papan tulis ukuran sedang, pagi kohari selepas subuh, bergegas mengayuh sepeda, jalan kaki atau berkendara roda dua. Melawan kantuk dan malas. Berharap ridho dan ilmu yang luas. Beterbaran menuju wisma-wisma dan Masjid di Pogung. Inilah Mahasantri yg belajar di MUBK.
Perkenalkan, Ma'had Umar bin Khattab Yogyakarta atau di singkat MUBK. Salah satu tempat untuk Mahasantri yang serius hijrah, belajar Bahasa Arab dari nol. Benar-benar dari nol, latar belakang sekolah apapun, jurusan di kampus apa saja, ibu rumah tangga, bahkan nenek-nenek, insyaallah masih bisa belajar bersama.
Dulu saya mengira MUBK ini layaknya kampus dengan bangunan mirip tempat-tempat kursus atau lembaga bimbingan belajar pada umumnya. Dulu saya kira MUBK ini belajar yang harus 1 tahun dengan biaya mahal dll.
Dulu saya tidak tahu apapun tentang MUBK.
Tapi, begitu menyebalkan rasanya, ketika hanya saya yang tidak tau apa-apa saat kawan-kawan di kajian sering membicarakan perihal MUBK. Entah PR nya blm selesai, atau pada setoran wazan kepada teman yang lain, atau membicarakan maf'ul biih dan teman-temanya. Ada juga yang duduk mojok mengucapkan fa'ala yafu'lu fa'lan faa'ilun maf'ulun uf'ul laa taf'ul dst (wazan shorof).
Belum lagi ketika Ustadz Aris Munandar hafizhahullahu, Ustadz Raehanul Bahraen, Ustadz Yulian Purnama hafizhahullahu dll sering menyinggung saat kajian dengan mengatakan,
"....bagi yang sudah belajar Bahasa Arab, nahwu shorof insyaallah lebih faham maksudnya."
Jleb....Hish ... Sebel dengan diri sendiri tidak faham apa-apa.
Semenjak itu saya terus dikompor-kompori kawan agar segera daftar MUBK (kisah ini sekitar 2th lalu), tapi tetap, dulu jiwa gengsi belum mau menerima nasihat.
Lanjut lagi saat iktikaf 2018 di MPD, 2 senior saya asik membicarakan perihal ayat yang dibaca Ustadz dr Agung Panji. Beliau berdua seru sekali membahasnya, membahas kaidah bahasa yang indah dll. Katanya bisa faham kalau sudah belajar Bahasa Arab. Di tambah seorang adik tingkat, kala itu beliau masih semester 4, anak UGM, sudah jago Bahasa Arab, sudah jadi pengajar di MUBK, sudah punya banyak santri. Barakallahu fihaa.
Fix. Setelah itu jiwa gengsi saya berputar 180o, jadi manusia paling ambis belajar Bahasa Arab.
Sadar bahwa usia saya tidak tahu sampai kapan, ilmu agama yang sudah ketinggalan jauh, Bahasa Arab tidak faham dll, saya minta tolong pada adik tingkat saya yg pengajar tadi untuk mengajari saya. Lewat wasilah kawan dan adik tingkat saya, saya diajari isim dan fiil, (pembahasan awal kitab muyyasar fii ilmi nahwi). Kenapa? Karena saya tidak mau ikut kelas persiapan di MUBK hehe, waktu saya begitu terbatas tinggal di Jogja. Dulu seperti itu keadaan saya, jadi ya harus ngebut.
Bermodal kitab sakti wana hijau melegenda bagi setiap mahasantri Jogja, dan mushola di hari Selasa, beliau ajari saya, agar saya lulus placment test nahwu 1. Sedikit curang memang, tidak mau ikut kelas persiapan dahulu, tapi perjuangan setiap mahasantri berbeda-beda bukan?
Dan itulah beliau, adik tingkat yg mengantarkan saya menjelajahi MUBK dari nahwu 1 hingga nahwu lanjutan, tentu proses belajar ini tidak akan pernah selesai. Terkhusus beliau saya ucapkan jazaakillahu biahsanil jazaa sudah menjadi pembuka pintu kebaikan yang begitu besar.
MUBK adalah lembaga di bawah naungan YPIA, kawan-kawan bisa simak sejarahnya di link berikut : https://ypia.or.id/profil-ypia/sejarah-ypia
KELAS
Baik kita mulai berjelajah menelusuri kelas-kelas di MUBK.
MUBK punya banyak kelas yang sesuai tingkatan. Oiya MUBK ini khusus untuk belajar Bahasa Arab, bukan seperti Ma'had umumnya yang mempelajari perihal aqidah, tauhid fiqih dll. 1 kelas di MUBK program reguler butuh waktu 1 bulan.
1. Kelas Persiapan
Dikelas ini kawan-kawan akan diajari dasar-dasar ilmu nahwu, tentang isim, fiil dan jenis-jenisnya. Serta sedikit pembahasan tentang bab isim yang marfu, manshub dan majrur. Buku yang digunakan adalah buku yang disusun oleh tim MUBK, berbahasa Indonesia.
2. Kelas Nahwu 1,2,3
Kita diajari tentang isim dan fiil, kitab yang digunakan adalah kitab muyassar fi ilmi nahwi karya Ustadz Aceng Zakaria hafizhahullah. Kelas Nahwu 1 akan belajar macam-macam isim dan fiil.
Kelas Nahwu 2 akan belajar tentang isim-isim yang marfu dan majrur.
Kelas Nahwu 3 akan belajar tentang isim-isim yang manshub.
3. Kelas Shorof 1,2,3
Disini kita akan diajari tentang perubahan pola kata atau wazan fiil. Biasa disebut demikian. Di tahap ini santri harus ekstra konsentrasi dan peras otak. Karena isinya hafalan, bagi yang lelet menghafal seperti saya, yang sabar ya. Harus terus berjuang pokmen.
4. Kelas Baca kitab 1,2,3
Nah, ini tahap selanjutnya, setelah kita diberi bekal dasar-dasar nahwu dan shorof, kita akan praktik baca kitab dan mengartikan kitab gundul. Keren kan...
Ya memang MUBK sepertinya di desain agar santrinya bisa baca kitab, lebih fokus ke arah itu. Bukan ke percakapan, meskipun sebenarnya dlu ada juga kelas percakapannya.
Baca kitab 1 baca kitab syarah qowaidul arba, baca kitab 2 kitab syarah Ushul at-tsalatsah dan baca kitab 3 kitab syarah tafsir surah Al Fatihah.
5. Kelas Nahwu lanjutan dan Shorof lanjutan.
Ini adalah kelas pendalaman nahwu dan shorof. Saat ini kitab yang digunakan adalah Mulakhos.
BIAYA
Banyak yang bertanya tentang biaya. Tenang, rata-rata 120k. Untuk baca kitab dan kelas lanjutan sekitar 150k. Harga ini terbilang cukup murah untuk Mahasiswa. Sehari hanya butuh menabung 5k dan kita sudah dapat faidah begitu banyak. Daripada uang 5k hanya terus-terusan dipakai untuk jajan cireng, cilok, cimol dll. Hehe.
JADWAL BELAJAR
Pgrogram reguler biasanya berlangsung Senin-Kamis jam 05.30-06.45. atau sore hari jam 16.00-17.15
MUBK benar-benar di desain agar mahasiswa bisa kuliah plus nyantri, keren. Mahasiswa di ajak agar memanfaatkan waktu subuh untuk menuntut ilmu, bertebaran di bumi Allah mencari berkah di waktu paginya. Bukan tidur-tiduran, malas-malasan lagi. Kerennya lagi, kebiasaan belajar bada subuh ini jika diteruskan bisa membentuk karakter muslim yg unggul.
Jadi apa saja yang harus diketahui dari MUBK?
1. kita harus mengikhlaskan niat ketika pertama kali memutuskan belajar di MUBK, karena ini adalah ilmu alat awal untuk memahami agama.
2. Meminta pertolongan pada Allah agar meneguhkan hati kita, memudahkan belajar kita, dijauhkan dari sifat malas, dan dijauhkan dari sifat riya' lagi sombong.
3. Kita harus sadar betul, bahwa MUBK adalah pintu gerbang, dia hanya kulit paling luar. Belum ada apa-apanya. Ia hanya alat untuk kita faham kajian kitab. Perjalanan masih sangat panjang. Lulus MUBK hingga bisa baca kitab adalah target paling minimal mahasantri. Paling minimal.
4. Selama belajar di MUBK usahakan dan paksa diri untuk menyelesaikan program dengan baik. Jangan suka bolos, jangan menyerah di tengah jalan. Penyakit santri MUBK itu berhenti di tengah-tengah.
5. Bangun suasana kas yang baik, yang hangat. Pengajar di MUBK masih muda, banyak yang masih mahasiswa. Dekati, ambil pelajaran dari beliau-beliau, belajar adab dll. Jangan sungkan bertanya. Justru sebuah keuntungan jika bisa dekat dengan pengajar. Kenapa? Nanti ketika pelajaran mulai, hati akan senang. Bangun rasa cinta pada ilmu ketika di MUBK.
6. Cari kawan yang sevisi, yang mau diajak susah-susah bersama belajar. Berkomitmen menyelesaikan program di MUBK. Kemudian mengikat azam untuk daftar di Ma'had Ilmi. Apa itu Ma'had Ilmi? InsyaAllah kita bahas besok.
CINTA
Saya ceritakan sedikit kisah cinta saya di MUBK. Dari nahwu 1, saya punya beberapa kawan, karena saya tipe anak sanguins yang enjoy dengan siapapun. Tapi ada satu kawan, dia terlihat diam, kalem. Kami beberapa bulan bersama. Di MUBK yg peringkat 1 dapat hadiah, dan dia yg sering dapat hadiah wkwk. Dari sini jiwa saingan saya muncul. Saya sering tanya pelajaran pada dia. Alih-alih istifadah, eh jadinya malah dekat dan bersahabat. Kami seakan-akan berjanji akan bertemu lagi di Ma'had Ilmi. Janji yang manis, sebuah usaha menyemangati satu sama lain, meyakinkan diri bahwa MUBK adalah tangga pertama.
Dan 1 tahun berlalu. 2019, kami diizinkan Allah bersama belajar lagi, ternyata takdir di lauhful mahfudz sudah tertulis, dia tetaplah dia, anak yang selalu menjadi saingan saya dan selalu menang. Setidaknya demikian hingga detik ini. Tapi saya tidak mau menyerah. Kawan seperti dia yang harus kita cari, semangat belajar, kalau kawan semangat InsyaAllah kita ikut semangat. Agama kita tergantung agama kawan dekat kita bukan? Coba lihat siapa orang yg kita jadikan kawan dekat?
PENGAJAR
Tidak selesai kisah dengan sesama santri, saya juga memiliki kisah bersama para pengajar di MUBK. Saya orang yang antusias pada mereka yg bersemangat belajar, yg tulus mengajar, yang berharap kebaikan pada santrinya. Jadilah saya santri muka tembok pada pengajar di MUBK perkara ilmu agama (setidaknya demikian yg Ustadzah Saviera Ummu Tsabit ajarkan). Banyak pengajar yg saya ambil teladan, tidak hanya ilmunya tapi adab dan akhlak beliau-beliau.
Sampai saat ini, banyak pengajar yg membaut saya jatuh hati. Dan apabila saya kisahkan, boleh jadi kalian juga akan menjatuhkan hati pada mereka. Tapi saya ingin kawan-kawan memulai kisah masing-masing di MUBK.
MUBK, tempat yang sederhana, tempat anak hijrah memulai belajar Bahasa Arab, penuh keteladanan, ilmu, dan cinta. Terimakasih MUBK.
Pogunglor, 8 Ramadhan 1441
Ratna Arilia
Kolaborasi kebaikan@attadzkirah.blogspotcom x @ heningwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar