Seni Interaksi dengan Istri #4
Kepemimpinan Suami Berlaku Pada Semua Anggota Keluarga
Kepemimpinan laki-laki di dalam rumah tidak hanya kepada istrinya saja, tetapi juga akan dimintai pertanggungjawaban tentang anak laki-laki dan perempuannya.
Allah ta’ala berfirman dalam Qs At Tahrim : 6
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu mengatakan tentang ayat di atas,
قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا : makna memelihara dari api neraka yaitu dengan mengajari dan mendidik mereka.
نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ : istimewanya neraka Allah yaitu, jika di dunia bahan bakar berbeda dengan yang dibakar, semisal mau bakar kambing, maka bahan untuk membakar adalah kayu, arang dll, lalu bahan yang akan dibakar adalah kambingnya. Namun di neraka Allah, bahan bakar dan bahan yang akan dibakar adalah sama, yaitu manusia dan bebatuan. Bebatuan, menurut salah satu pendapat yaitu bebatuan yang disembah-sembah oleh sebagian manusia.
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Amir (kepala Negara), dia adalah pemimpin manusia secara umum, dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang hamba sahaya adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Ketahuilah, bahwa setiap kalian adalah pemimipin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas siapa yang dipimpinnya.”
(HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829)
Faidah tambahan :
رَاعٍ : Penjaga, diberi amanah, komitmen memperbaiki yang dipimpin, memperhatikan dengan baik.
Seandainya ada orang yang tidak punya jabatan apa-apa, maka dia punya kewajiban kepemimpinan kepada kawan-kawannya dan orang-orang yang berinteraksi dengannya. Diapun akan diminta pertanggungjawaban atas dirinya sendiri.
Kepemimpinan laki-laki pada keluarganya yaitu dengan memberikan hak-hak mereka dan mengurusi keluarga. Menafkahi dan mempergauli keluarga dengan baik.
Kepemimpinan istri, yaitu dengan mengatur dengan baik rumah suami dan anak-anaknya, dan menginginkan yang terbaik untuk suaminya, melayani suami dan tamu-tamu suami.
Dari hadits di atas, maka kita harus menyiapkan jawaban di hadapan Allah kelak, dan jawabannya dengan melakukan kebaikan, amanah dalam menjalankan tanggungjawab. Tidak ada satupun pemimpin yang tidak ditanyai di hari kiamat, semua akan ditanya.
Sekian, insyaAllah akan bersambung di part selanjutnya
Baca Part 5
http://at-tadzkirah.blogspot.com/2021/03/seni-interaksi-dengan-istri-5-masalah.html
Rejotangan, 3 Maret 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar