BELUM! Kamu Belum Membalas Ibumu!! Meskipun
Satu Erangan Ketika Dia Melahirkanmu!!!
لا, ولا طلقة من طلقاتها !!!
Ada laki-laki datang menemui Ibnu Umar
radhiyallhu ‘anhumaa, dia berkata:
“Kugendong ibuku di pundakku, dari
Khurosan (Afganistan, jalan sampai Mekkah).”
Kemudian ustadz menjelaskan,
Menggendong ibu, bukan cuma mendorong di
kursi roda, dinaikan pesawat! Bayangkan! amal yang luar biasa!
“Aku gendong ibuku manasik haji.” Kata
si laki-laki.
Thawaf, ke Arafah, Musdalifah dll,
digendong terus, tentu setelah haji tidak ditinggal di Mekkah begitu saja
ibunya, pasti harus dibawa pulang. Kendaraanya apa? Punggung anaknya,
digendong! ini tinggal mimpi anak seperti ini di zaman ini, ini tinggal ditulis
di kertas, mana ada anak yang berbakti hingga seperti ini. Ibuknya ingin haji,
digendong jalan kaki.
Laki-laki tersebut berkata pada
Abdulah bin Umar radhiyallhu ‘anhumaa,:
“Apakah engkau punya sangkaan wahai
sahabat Nabi, bahwa aku telah membalas kebaikan ibuku?”
Yang ditanya hanya sangkaan saja,
tidak sampai derajat yakin, apakah aku sudah berbakti?
Jawaban Abdullah bin Umar radhiyallhu
‘anhumaa :
“BELUM! KAMU BELUM MEMBALAS IBUMU!!
MESKIPUN ERANGAN SATU ERANGAN KETIKA DIA
MELAHIRKANMU.” (kemudian suara ustadz terpekik, parau,
ustadz menangis, 15 detik terdiam, kemudian beliau usap air matanya).
Ibnul Jauzy rahimahullahu
mengatakan :
“Bentuk berbakti pada orang tua adalah
dengan taat pada keduanya selama itu tidak haram, mendahulukan permintaan
keduanya daripada ibadah sunnah, mejauhi apa yang dilarang keduanya, menafkahi
keduanya, dan bersengaja mencari-cari apa yang diinginkan keduanya.”
Bapak itu suka makanan ini, itu yang
dicari, ibu suka buah itu, itu yang dicari. itu yang diberikan.
“Maksud berbakti adalah mubalaghoh,
betul-betul totalitas melayani, punya sopan santun pada keduanya, hormat pada
keduanya. Jangan bersuara keras di hadapanya, jangan membentak di hadapanya,
jangan melotot pada keduanya, jangan panggil langsung namanya, berjalanlah di belakangnya.
Ini satu hal yang penting, bersabar dengan semua yang tidak nyaman dari
keduanya.”
Ustadz menjelaskan :
Banyak anak bisa berbakti pada kedua
orang tuanya membelikan ini dan itu, berbuat baik ini dan itu, tapi banyak anak
yang tidak punya sabar dengan tindakan dan ucapan, serta sikap yang tidak
mengenakkan dari orang tuanya.
فسنسألك
اللهم ان ترزقنا بر والدينا احياء و امواتا
اللهم
اجعلنا لهم قرة أعين
اللهم
اشرح صدور هما وبسر أمور هما ، وتوفنا و اياهم وانت راض عنا
Katakan Aaaamin
Intaha,
sekian kutipan kajian kitab mu'allim fii birul walidayn,
bersama Ustadz Aris Munandar hafizhahullahu pada kajian Pesantren Liburan YPIA.
Ini hanya sebagian kecil saja dari isi kitab yang dijelaskan secara gamblang, menusuk, lagi membuat air mata bercucuran dari awal hingga akhir kajian. Membuat para anak yang mengaku sudah ngaji tertampar berkaca lamat-lamat melihat dirinya sendiri, bagaimana sikapnya terhadap orang tua. Dimana posisi dia dibanding para ulama terdahulu. Tentu, suasana di Masjid saat itu tidak bisa dibayangkan haru-nya, bagaimana semua mandi air mata merasa berdosa akibat semua tindakan tidak menyenangkan selama ini pada ibu dan bapaknya.
Maka, setelah kita tahu, mari sama-sama belajar makna berbakti pada orang tua yang sesungguhnya, menahan diri dari berkata "halah", "emoh..", "ckk", dan semua kata yang menyakiti hati. Belajar merasa bahagia setiap kali ibu meminta tolong, ayah meminta bantuan. Karena sampai kapanpun, peluh keringat ayah untuk membiayai kita sejak bayi, beli susu, belis seragam SD, SMP, SMA, bayar UKT, bayar kos, membelikan Hp, Motor, dll tidak pernah, tidak akan pernah bisa kita balas. Karena sampai kapanpun, letihnya ibu, doa baik ibu, kasih sayang ibu, mengalahnya ibu, menahan laparnya ibu, tidak tidurnya ibu, mandiin kita, memakaikan baju kita, kaos kaki, mengantar ke sekolah, menyiapkan bekal, menyelimuti saat kita tidur dan semua hal yang itu tidak pernah, tidak akan pernah bisa kita ganti dengan seluruh dunia, dengan semua gaji kita, dengan semua keletihan kita. Tidak akan pernah.
Ya Allah,Yaa Hayyu Yaa Qoyyum..
Ya Rabb, jadikanlah kami anak yang sholih, anak akhirat, anak yang tau cara berbakti pada orang tua. Berikanlah kesehatan, hidayah taufik, rezeki yang halal dan barokah pada kedua orang tua kami, dan jadikanlah surga sebagai sebaik-baik balasan untuk kedua orang tua kami.
Barakallahu fiik
Ummu Ukkasyah, selesai ditulis di Gunungkidul.
Bisa download kitabnya dan dipelajari ilmu yang sangat berhaga ini.
Link kitab : http://bit.ly/Kitab_peslib
Link Vidio : https://youtu.be/xsbpIPRqtuM
========
At-tadzkirah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar