Corona Di Hadapan Para Pencari Ilmu
Bulan Rajab, tahun 1441 H, virus Covid-19 atau Corona virus sudah resmi masuk ke tanah air, Indonesia. Ada yang panik, menimbun stok barang yang diperlukan baik masker, handsanitizer, tissu dll. Ada juga yang selo saja, sangat santai. Ada juga yang waspada disertai ikhtiar dan tawakal. Di Jogja sendiri (15/3/20) saat ini sudah 1 orang dinyatakan positif.
Beberapa masjid di Jogja juga sudah siaga, dampaknya karpet masjid digulung semua. Tidak ada mukena, tidak ada gelas minum, tidak disediakan meja lipat. Anak-anak kecil dan orang sepuh sholat di rumah. TPA dan kajian semuanya diliburkan. (Sedih bgt serius pas nulis ini)
Di sisi lain, saya temukan nasihat-nasihat kehidupan terkait corona ini. Diantaranya
1. Ini yang paling mengena. Screenshot Ummu Radit, ibu-ibu laundry dekat Masjid Pogung Dalangan Jogja.
Radinka : "buk kok aku Ra entok melu bapak Ning masjid Ki ngopoe?
Me (Ummu Radit) : "ngancani ibu sholat ning omah le"
Radinka: "mengko aku di seneni Allah lho buk"
Me (Ummu Radit) : speechless....
Kesedihan seorang ibu yang selalu menanamkan rasa cinta Masjid kepada anaknya sejak dini.
Intaha isi screenshot. Ada anak kecil, dia polos, cintanya pada masjid begitu tulus. Takutnya pada Allah sudah terpatri di hatinya. Dia ucapkan "mengko aku di seneni Allah" betapa dalam kalimat itu. Anak kecil itu sudah tahu kewajiban bagi laki-laki sholat berjamaah di masjid, padahal dia masih jauh dari kata baligh. Moga Allah jaga dan berkahi hidup Ummu Radit dan keluarga beliau.
2. Ungkapan-ungkapan kesedihan tentang libur kajian dan kelas.
Ini bertubi-tubi kawan-kawan saya bagikan lewat sosial media dan lewat sharing langsung.
Ma'had Umar bin Khattab yang pelajaran setiap Senin-Kamis libur.
Kampus Tahfidz juga libur.
Kajian kitab setiap hari harus libur juga.
Belum lagi dapat berita ustadzah-ustadzah saya yang hari ini 3 orang sedang sakit. 2 Ustadzah meliburkan kelas, 1 lagi tetap mengajar meski sakit menyertai beliau sepanjang pelajaran. Moga Allah berikan kesembuhan pada beliau-beliau.
Sejauh ini, libur kajian dan kelas adalah hal yang sangat menyedihkan. Sedih bukan dalam rangka mengingkari takdir, tapi lebih kepada betapa kita kadang lalai dengan 2 nikmat yang Allah beri. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
Sedih betapa ternyata kita sedikit songong, menyepelekan penyakit atau sok merasa kuat. Nyatanya ketika Allah berikan peringatan dengan diberikannya bala berupa makhluk kecil -yang kita haruslah memperbesar hingga 2.600 kali dengan mikroskop baru bisa lihat wujudnya- kita sudah kalah telak.
Di mata kawan-kawan saya, Corona banyak memberikan pelajaran :
1. Sekolah, Ma'had dan kampus libur bukan berarti berhenti belajar. Justru harus lebih giat belajarnya karena tentu harus korban kuota lebih dari biasanya. Jadi jangan sampai kuota terbuang sia-sia.
2. Lebih seksama menyimak materi lewat vidio/audio, yang mungkin sebelum wabah ini datang, banyak file tidak termurojaah. Banyak buku belum terbaca dll. Ini waktu yg tepat untuk lebih giat belajar.
3. Sebagai bahan muhasabah, betapa menyesalnya jika dulu bermalas-malasan ke masjid, dan sekarang malah dibatasi untuk ke masjid.
4. Menyadarkan diri betapa lemahnya kita tanpa Allah. Kita paling butuh pada pertolongan Allah, hanya Allah yang beri keselamatan.
Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15)
5. Bukan sekadar virus mematikan yg memberi dampak buruk di dunia yang harus dihindari. Tapi juga tentang siksa kubur, yaumul mizan, dan tempat terakhir hidup kita surga atau neraka, Ilmu tentang tauhid betapa besar urgensinya.
Kita memohon pada Allah..
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya).” (HR. Abu Daud, no. 1554; Ahmad, 3: 192. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih)
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya).” (HR. Abu Daud, no. 1554; Ahmad, 3: 192. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih)
Berikut screenshot-screenshoot yang saya dapatkan dari kawan-kawan saya. Semoga bermanfaat.
Moga Allah beri keselamatan dunia dan akhirat pada kita semua.Barakallahu fiikunaa.
Ratna Ummu Ukasyah
Pogung 20 Rajab 1441
Tidak ada komentar:
Posting Komentar