Langkah Mudah Jadi Mahsantri di Jogja
Kuliahlah di Jogja, maka kamu akan merasakan manisnya menuntut ilmu agama, bukan sekadar ilmu dunia, tapi ilmu membangun jalan menuju surga.
Jogja begitu istimewa bagi saya karena
majelis ilmunya. Setiap hari pasti ada kajian, bahkan bisa satu hari 7 tempat
yang berbeda.
Lantas langkah apa yg harus dilakukan
calon mahasiswa dan atau mahasiswa muda jika ingin merasakan nikmatnya menuntut
ilmu agama, menjadi Mahasantri?
Akan saya jabarkan 10 poin utama.
1. Kajian Kitab Rutin.
Di Pogung dan sekitarnya, setiap hari
ada kajian. Pagi, siang, sore, malam. Ada semua. Pilih sesuai kebutuhan,
rutinkan. Jangan tinggalkan kajian kitab rutin untuk tabligh akbar. Jadwal
kajian sunnah dapat dilihat di Instagram @kajianjogja
Di awal-awal hijrah, pilih waktu untuk
mengikuti kajian rutin, sepekan sekali, dua kali, tiga kali atau bahkan setiap
hari. Tergantung kemampuan dan waktu yang dimiliki, asalkan istiqomah. Karena,
awal-awal hijrah harus mengokohkan pondasi, ikut kajian adab, aqidah dan tauhid.
2. Daftar Wisma YPIA (Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari) atau yang semisal.
Wisma merupakan tempat terbaik dalam
belajar, disini kita dijaga dari lingkungan yang buruk. Kita akan mendapatkan
fasilitas yang tidak ternilai harganya. Ilmu adab, kesederhanaan, kebersamaan,
disiplin, ilmu agama, sahabat yang berlomba dalam kebaikan, juga saudara yang
menambah iman.
Program hafalan Quran, Hadist, Matan,
Doa, belajar khutbah, ikut serta jadi kepengurusan FKKA, YPIA, muslimah.or.id,
dll. Program bahasa Arab MUBK, Kampus Tahfizh juga Mahad ilmi. Semua
terstruktur dengan baik. Saya belajar banyak dari kawan-kawan di wisma, semoga
kamu yg membaca pesan ini yg belum jadi anak wisma, kelak bisa jadi anak
wisma.
3. Jika di tolak wisma...
Kuota wisma sangat terbatas, jadi
orang yang sangat beruntunglah yang berkesempatan mengecap tinggal di wisma.
Pilih kost yang paling dekat dengan mejelis ilmu. Pogung misalnya, ini daerah
strategis. Dijuluki kampung hijrah. Karena posisi menentukan
keistiqomahan hati, makin jauh dari majelis ilmu, terkena hujan sedikit
niatnya sudah luntur, tidak jadi berangkat kajian. Jadi penting memilih lokasi
strategis untuk hidup.
4. Daftar MUBK (Mahad Umar bin Khattab) di tahun pertama kuliah.
Buatlah target, selama 1 semester
sudah selesai belajar nahwu dan shorof. Disemester
kedua usahakan sudah mulai baca kitab, merutinkan diri kajian kitab. Ditahun
pertama berusaha lulus dari MUBK dengan nilai yg baik. Jangan coba bolos (ndak
keterusan nanti). Istiqomah lah, walau berat, jika kelas pagi jam 05.30
pagi tet sudah mulai.
Ingat pesan Ustadz Aris Munandar
hafizhahullahu "Nahwu itu sulit di awal, kalau sudah paham nanti
akan mudah". Kuncinya sabar di awal jangan menyerah, buat pondasi yang
kokoh.
5. Daftar Kampus Tahfizh.
Perbaiki makhrijul huruf hijaiyah,
bedakan ص ض Ø· ظ، bedakan shifat-shifatnya, lafadzkan sesuai
haknya. Belajar tahsin tidak semudah jaman TPA, saat kecil dulu, kadang kita
merasa suara kita sudah keluar tapi ternyata belum. Jangan malu saat tadrib bersama
pengajar, pergunakan kesempatan tadrib sebaik mungkin (jangan
lupa bawa minum).
Targetkan selama 2 semester sudah
lulus tahsin dasar. Ditahun kedua terus belajar tahsin lanjutan atau program
tahfizh.
5. Daftar Mahad Ilmi.
Di tahun kedua kuliah, setelah punya
bekal yang cukup bahasa Arab dan tahsin, daftar mahad ilmi. Ikuti setiap
pelajaran dengan baik. Setoran hafalan secara rutin, tidak bolos. Ambil manfaat
sebanyak-banyaknya. Ikuti dauroh-daurohnya dengan tertib. Targetkan 2 semester
di Mahad Ilmi sudah punya ilmu alat yg cukup. Sudah paham
kaidah-kaidah fiqih dan ushul
fiqih, paham
pelajaran aqidah, tauhid, fiqih dan lain-lain. Saat sudah mencapai tingkatan
ini kamu harus ekstra belajar karna Mahad Ilmi keras lur, harus
Istiqomah.
7. Bergaul Dengan Teman-Teman yang Sholih.
Sudah masyhur ash shaahibu
saahibun teman itu menarik kita untuk sama denganya. Hadits tentang
teman itu ibarat penjual minyak wangi atau pandai besi, dan yang semisal.
Ketika di Ma’had, di wisma, maupun di lingkungan tempat tinggal, carilah teman
si penjual minyak wangi itu, jadikan beberapa dari mereka sebagai sahabat, yang
mau menemani berproses, mau diajak berjuang bersama. Pergauli mereka dengan
baik.
8. Mengembangkan Diri.
Di tahun ketiga kuliah, setelah lulus
Mahad Ilmi, kembangkan kemampuanmu, bisa dengan mengikuti mulazamah dengan
ustadz, memperdalam baca kitab, percakapan bahasa Arab, turut serta menjadi
panitia kajian, dan mengikuti program lain. Jika tertarik dengan nahwu maka
dalami itu, faqihkan diri dalam baca kitab, jika tertarik dengan
tahsin, perdalam itu sampai kau bisa dapat sanad dari Syaikhah,
misalnya.
9. Program "1 Bulan 1 Buku", atau “1 hari 1 artikel”
Menuntut ilmu butuh modal, belajar
butuh buku. Maka dari itu, mulai jaman maba kamu harus mulai membeli buku-buku
agama (yg shohih), menyicil perpustakaan pribadi, minimal 1 bulan 1 buku.
Sisihkan uang, hemat lah.
Juga ilmu harus diusahakan. Jaman
sekarang kemana-mana bawa Hp, maka gunakan hp dengan cerdas. Manfaatkan
fasilitas “google” nya muslim di Indonesia, yaitu Yufid.com, bisa dengan 1 hari
baca 1 artikel, biasanya artikelnya ringkas kok. Bayangkan, jika kita bisa
istiqomah, 1 bulan dapat 30 ilmu baru.
10. Setelah membuat target, berniat, maka perbanyak doa ketika hendak memulai. Karna Allah lah satu-satunya Dzat yang Maha Berkehendak. Minta pada Allah agar dipahamkan dalam agama. Minta pada Allah, terus minta pada Allah.
Itu 10 poin utama, namun bukan bermakna pembatasan. Masih banyak mahad yang bisa diikuti.
Bisa dengan mahad BIAS mustawa 1-4,
Kelas Aishah, MASSEIB, Mahad Al-Mubarok (di daerah UMY), Ma’had Ibnu Katsir,
Ma’had Darussalam, dan masih banyak lagi.
Juga daftarlah mahad via Whatsapp agar
hp ketika dihisab, yang dihisab tidak hanya keburukan.
Daftar HSI Abdulah Roy, Mahad BIAS,
Belajar Tauhid, Program Jodoh (one Day one Hadist) dan masih sangat banyak
lagi.
Dengan demikian harimu penuh kegiatan
yang bermanfaat, penuh berkah.
Senin-Kamis pagi MUBK, Weekend pagi
Kampus Tahfizh, Senin-Ahad dari sore-magrib ngaji dan lain-lain.
Lalu kuliah bagaimana? Tenang, ketika sudah ngaji dan paham benar, kamu tidak akan menelantarkan kuliah, seharusnya kamu makin semangat kuliah. Karena kamu tahu, awal mulanya adalah orangtua membiayai kuliahmu, jadi kuliah itu amanah, harus diselesaikan, kecuali jika ada udzur syari. Setiap orang pasti punya masalah, termasuk masalah di perkuliahan, tapi jangan menyerah. InsyaAllah, Allah akan mudahkan. Buatlah skala prioritas, buat jadwal hidup yang teratur.
Di jogja kamu akan kenal semangat anak muda menebar dakwah sunnah, seperti @Majeedr, @Bashira, atau @Khaalishah.ofc, @hijrahdakwah @myway dll
Kamu juga bisa belajar semangat
simbah-simbah sepuh untuk ngaji seperti di Pesantren Darush Sholihin
Gunungkidul milik Ustadz Abduh Tuasikal hafizhahullahu. Atau
menikmati suasana masjid laksana hotel di Masjid Pogung Dalangan (MPD), semarak
kampus takjilnya. Menikmati Kajian pagi di Masjid Al Ashri, Masjid Pogung Raya
atau masjid Al Ikhlas. Tak lupa, ketika di Jogja turut partisipasilah di Pesantren Liburan
YPIA. Daurohnya, kitab gratisnya, dan saudara-saudara yang menyejukan
jiwa.
Kenapa harus jadi Mahasantri?
Karna sungguh, fase mahasiswa muda
adalah fase terbaik, sebelum disibukan dengan KKN, tugas akhir, sripksi,
kerja, kebelet nikah, atau yg lain.
Jangan menyesal dikemudian hari,
jangan dungu tentang agama jika di Jogja, jangan jadi ayam yang mati di
lumbung padi.
Jadi.. Masih ragu untuk kuliah di Jogja?
Masih ragu ikut Kampus Tahfizh,
Mahad Ilmi atau MUBK?
Ayolah...
Sisa nyawa kita belum tentu sebanyak
sisa masa berlaku kuota internet kita. Mari belajar agama bersama, disini,
dikota santri, di kampung hijrah.
Allah tidak tanya IPK mu berapa,
Jabatan di organisasi mu apa, tingkah mu sekeren apa. Tapi Allah akan tanya
MASA MUDAMU UNTUK APA?
Sekian, inilah akhir dari serial kisah di Jogja. Apa yang kami kisahkan semata-mata berharap kepada Allah agar kawanl-kawan dantau yang diberi kesempatan belajar di Jogja bisa memanfaatkan waktu selama kuliah di Jogja dengan baik. Yaitu bisa memiliki bekal ilmu agama yang cukup untuk dibawa pulang dan diajarkan pada orang lain. Semua ini bukan bermakna menyamaratakan harus demikian dan demikian. Apa yang kami tulis hanya sebagaia kecil tips agar kawan-kawan mendapatkan ilmu agama yang banyak ketika di Jogja. Prinsipnya, bukan harus Mahadnya apa, tapi bagaimana usaha kita untuk tidak berhenti untuk belajar ilmu agama. Semoga banyak hati yang termotivasi, sehingga di Jogja bisa jadi mahasantfi. Hanya kepada Allah kami berharap, semoga apa yang kami tulis bisa memberi manfaat dunia dan akhirat. Aaaamin.
=========================================
Faidah kajian FKKA, bersama Ustadzah
Siwi Ummu Nabila dan 3 tholibah "kece" hafizhahunnallahu
di Mustek UGM, 2018.
Ummu Ukkasyah
Si fakir yang mengharap ampunan Allah.
Pogung Dalangan Tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar