Antusias, Hal
Manfaat dan Minta Tolong Pada Allah
احرص على ما ينفعك، واستعن بالله ولا تعجزن
“Bersemangatlah
kamu terhadap apa-apa yang bermanfaat bagi kamu, dan mohonlah pertolongan pada
Allah dan jangan merasa lemah. " HR Muslim
Di
atas adalah kalimat yang begitu lengkap yang memuat kebahagiaan dunia dan
akhirat. Hal yang mafaat itu mencangkup dua hal, yakni manfaat agama dan
manfaat dunia. Seorang hamba butuh dunia sebagaimana butuh agama. Poros
kebahagiaan seorang hamba, dan taufik dari Allah untuk seorang hamba adalah :
1. Antusias, rajin dan sungguh-sungguh
2. Pada hal yang manfaat
3. Diiringi minta tolong pada Allah
Jika
hamba ada padanya 3 poin di atas, menempuh jalan-jalan untuk hal yang manfaat,
minta tolong pada Allah, dan sempurnanya hal yang manfaat, maka inilah
sempurnanya seorang hamba, dan inilah indikator keberuntungannya. Namun jika hilang salah satu dari 3 hal di
atas, maka hilanglah kebaikan yanberbanding lurus dengan besaran hal yang hilang
dari 3 hal di atas.
1. Siapa yang tidak antusias dan semangat dalam
hal yang manfaat, bahkan dia malas-malasan, maka dia tidak akan mendapatkan
apa-apa. Orang yang malas itu tidak dapat dunia, tidak adapa agama, tidak dapat
akhirat. Karena rasa malas adalah pangkal dari penyesalan dan kegagalan. Dan
seorang pemalas, tidak mendapatkan kebaikan dan nikmat sama sekali. Orang yang
malas tidak dapat kemuliaan baik kemuliaan dunia maupun kemuliaan agama.
2. Jika orang itu sudah semangat dan antusias
tapi bukan dalam hal yang manfaat, dalam hal yang berbahaya atau malah antusias
dalam hal yang menghilangkan kesempurnaannya, maka buahnya adalah penyesalan,
dan kehilangan kebaikan, bahkan mendapatkan kejelekan dan bahaya. Betapa banyak
orang yang antusias menempuh jalan yang tidak manfaat, tidak mendapatkan apapun
kecuali capek, letih dan sengsara.
3. Jika orang itu sudah menempuh jalan yang
manfaat, dan antusias untuk mendapatkannya kecuali dengan ketulusan minta
pertolongan pada Allah, merengek-rengek pada Allah, memelas kepada Allah. Minta
tolong pada Allah agar mendapat kesempurnaan, dan tidak bersandar pada dirinya
sendiri. Hendaknya secara totalitas, bersadar lahir dan batinnya kepada Allah.
Manfaat
bersandar pada Allah :
1. Ringan baginya segala hal yang sulit.
2. Mudah segala urusannya
3. Akan sempurna hasil yang didapatkan, hasil
yang baik dalam masalah dunia ataupun dalam perkara agama.
Lalu, apa itu
hal yang manfaat?
Perkara manfaat
itu intinya 2 : ilmu yang manfaat dan amal sholih.
1. Ilmu yang manfaat.
Yaitu
ilmu yang membersihkan hati, bukan yang membuat hati menjadi keras, ilmu yang
mencetak orang semakin besar kasih sayangnya. Membuahkan kebahagiaan dunia dan
akhirat, yaitu ilmu yang di bawa Rasul shallallahu alahi wassalam, ada 4 ilmu
yang inti yaitu :
a. Hadits
b. Tafsir Al Quran
c. Fikih
d. Aqidah dan Tauhid
Ilmu
di atas disebut ilmu maqosid, ilmu yang jadi tujuan. Kebalikannya yaitu ilmu
alat, atau ilmu pendamping. Termasuk ilmu alat yaitu ilmu seputar Bahasa Arab
sesuai kondisi waktu dan tempat seseorang itu tinggal. Kadar yang dibutuhkan
untuk ilmu tersebut tergantung kondisi, missal kondisi pandemi beda dengan
kondisi normal dst.
2.
Amal sholih
Yaitu
amal yang memuat ikhlas pada Allah, ittiba mengikuti Rasul shallallahu alahi wa
sallam. Menyakini hal-hal yang wajib kita Yakini, semisal menyakini sifat-sifat
yang sempurna bagi Allah. Percaya dengan infromasi yang Allah dan RasulNya
sampaikan, berkenaan dengan masa silam maupun masa depan. Malaikat, kitab suci,
surga neraka, pahala dan siksa dll. Berupaya menunaikan hak Allah dan hak
mahkluk. Menyempurnakan ibadah yang wajib dengan ibadah yang sunnah. Semuanya
dengan minta tolong pada Allah agar bisa melaksanakannya, dilakukan dengan
ikhlas, tidak tercampur tendensi-tendensi kejiwaan. Mendekatkan diri dengan
meninggalkan hal yang haram, terutama yang dicondongi oleh jiwa. Jika hamba diberi taufik untuk beramal,
tawakal, maka di aini orang yang beruntung dan sukses.
Manfaat dunia,
Kita semua harus
cari rezeki, maka seorang muslim harus menempuh sebab duniawi yang paling
manfaat dan menimbang kondisinya. Dan itu berbeda-beda dengan perbedaan
manusia. Melihat bakat, modal dan skill yang dimiliki, semua ditimbang. Lalu
diniatkan kerja itu menunaikan kewajiban, :
1. Memenuhi kewajiban dii, memenuhi nafkah diri,
agar terhindar dari minta-minta
2. Memenuhi nafkah yang wajib, yang ditanggung
kehidupannya.
3. Bisa melakukan ibadah-ibadah harta. Bisa
zakat, sedekah, membelanjakan harta dalam kebaikan untuk person tertentu atau
kebaikan yang merata. Misal membuat sumur umum dan fasilitas umum. Semua hal
itu harus ada modal harta.
4. Mencari pekerjaan yang baik, menjauhi
pekerjaan yang haram dan buruk.
Niat
kerja adalah menahan diri dan mencukupkan diri dari pemberian Allah, dan
meninggalkan meminta-minta pada manusia.
Jika
muslim kerja diniatkan untuk hal-hal di atas, dan disamping itu dia tempuh
jalan yang paling manfaat yang sesuai dengan bakatnya, yang sesuai minat. Ada
orang yang megang cangkul itu lebih ringan daripada megang buku dan pulpen, dan
sebaliknya. Kerja ketika tingal di kampung beda dengan kerja ketika tinggal di
kota. Maka mana yang paling sesuai dengan minat dan skillnya. Jika semua
dilaksanakan yakni menempuh jalan, cara
dan nait yang benar, maka bernialai ibadah. Niat yang benar, cara yang benar
yang halal, ambil yang paling manfaat untuk diri kita maka kerja itu bernilai
ibadah.
Hendaknya
setiap kita bertawakal kepada Allah, menggantungkan harapan pada Allah,
disandarkan pada Allah agar dimudahkan mendapatkan apa yang paling dekat dengan
yang kita minta, minta pada Allah agar diberkahi rezekinya. Langkah awal
diberkahi rezeki yaitu jika berangkat dari takwa dan niat yang benar. Lalu membelanjakan harta pada jalan yang
wajib dan yang dianjurkan.
Di antara ciri
keberkahan rezeki, yaitu seorang muslim tidak meninggalkan berbuat baik ketika
muamalah. Menanam budi, meninggalkan jejak yang baik, Ini perintah Allah.
وَلَا تَنسَوُا۟ ٱلْفَضْلَ بَيْنَكُمْ
“Dan janganlah kalian melupakan kebaikan diantara kalian” Al Baqarah 237
Jangan
tinggalkan kesempatan untuk menanam budi dan kebaikan pada orang lain.
Meninggalkan jejak dan kenangan yang baik pada yang lain.
Terutama
berkaitan dengan ekonomi. Contohnya, perkara utang, diberi kemudahan, kalau ada
orang utang dan sulit melunasi, diberi tambahan waktu. Contoh lain, sungkan
saat jual beli, penjual ingin memberi diskon, atau menggratiskan pada pembeli
yang dinilai sholih dan akan menimbulkan manfaat ketika ia melakukan kebaikan.
Juga dari si pembeli, ingin melebihkan harga beli, jika harga 15 ribu, bisa
diberi 20 ribu tidak masalah. Keduanya semangat berbuat baik. Dengan hal
tersebut seorang hamba bisa mandapatkan kebaikan yang banyak.
MALESAN
Malas dan tidak mampu itu berbeda, tapi kalau sudah disebut malas, maka secara mutlak ia tercela. Malas itu kebalikan dari energik, dan doa Nabi shallalallahu alaihi wasallam
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas
Ibnul Qoyyim
dalam Miftah Darus Sa’adah mengatakan,
Kelalaian dan
kemalasan, keduanya adalah kunci dari tidak mendapat kebaikan.
Kunci kehilangan
nikmat yakni 2 hal itu, orangnya lalai, (kurang perhatian) dan (ditambah) malas.
Seorang penyair
mengatakan,
Tidaklah aku
lihat kejelekan manusia itu sebagai suatu kejelekan ( tidak ada kejelekan yang
lebih dari hal ini)
Yaitu
ketidaksempurnaan orang yang bisa mandapat sempurna.
Maksudnya,
aib itu ketika orang itu sebetulnya bisa dapat 100 tapi hanya dapat 70, karena malas.
Sebetulnya dengan kecerdasan dan usaha dia bisa dapat 100. Atau mungkin anak
muda, belajar agama di usia muda, pintar, cumlaude, harusnya bisa baca kitab
arab gundul, tapi karena dia malas, tidak tahan banting, belajar tidak
selesai-selesai, maka tidak akan jadi.
Orang
yang merugi di dunia yatu orang yang Allah beri sehat dan waktu yang longgar di
dunia tapi tidak dilakukan untuk hal yang manfaat. Sebagaimana dalam hadits
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat,
kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR.
Al-Bukhari)
El Yucateco Hotel & Casino - MapYRO
BalasHapusThis is 세종특별자치 출장샵 an El Yucateco Resort 김포 출장마사지 & 충주 출장마사지 Casino, California, U.S.A.. 양산 출장안마 View detailed 구리 출장샵 hotel reviews, photos, videos and more.