WISMA YPIA Part 2
HUMAIRO-KU



Perkenalkan, rumah kedua saya di Jogja setelah kostan, wisma Humairo. Meskipun bukan anak wisma, saya berkesempatan belajar bersama dan menumpang “tidur” di wisma. Akan saya kisahkan apa yang saya alami, saya dapatkan, dan saya pelajari selama “hidup” di wisma Humairo. Humairo mungkin bisa jadi salah satu sampel sebenarnya bagaimana kehidupan mahasantri di wisma. Tentu masing-masing wisma spesial bagi setiap alumni wisma atau mereka yang pernah mengecap tinggal di dalamnya, sehingga saya akan kisahkan apa yang ada di dalam salah 1 di antara banyak wisma yang ada.

Sebagian besar bahkan hampir semua kawan-kawan di wisma sudah faham urgensi memakai jilbab syari, bahkan banyak yang sudah becadar, walhamdulillah. Humairo yang dihuni sekitar 10 orang membuat satu sama lain bisa mengenal lebih dekat tanpa waktu lama. Jadi apa saja yang saya dapat selama hampir 2 tahun rajin bertamu di Humairo?

  1.    Tidak ada gambar makhluk
Pertama kali ke sana sekitar 2017, saya belum tahu banyak ilmu, baru ngaji, saya kaget, ketika hendak ke kamar mandi, di pintu kamar mandi terdapat gambar ikan yang ada matanya tapi mata ikannya diisolasi hitam. Ada juga sprei salah seorang senior bergambar pinguin yang kepalanya dijahit kain, ditutupi juga, di sana tidak ada gambar makhluk di dinding, sama sekali. Dari sana saya tahu pengamalan hadits tentang larangan menggambar makhluk dan hadits tentang malaikat tidak mau masuk rumah yang terdapat gambar mahkluk.
Di dinding wisma yang ada justru poster-poster penuh ilmu semacam, poster makhorijul huruf, poster doa harian, poster kalender puasa, papan jadwal imam sholat dan jadwal kegiatan malam di wisma. Tidak luput, salah satu spot paling saya suka, papan tulis bertuliskan kalimat petuah atau nasihat penggugah jiwa yang tiap pekannya akan berganti, ada piketnya, gantian yang nulis. Saya agak lupa kalimat detailnya, tapi salah satu makna kalimatnya begini,

“Tidak mengapa jika aku hidup bukan sebagai ahli ilmu, tapi aku selalu ingin mati dalam keadaan sebagai penuntut ilmu.”

Begitu dalam saya baca petuah yang ditulis salah satu kawan, dari petuah tersebut saya makin tergugah untuk senantiasa menjadi penuntut ilmu, sampai mati.



Di dinding wisma juga terdapat papan kegiatan malam semacam :

Papan Jadwal Kegiatan Malam (seingat saya)
Senin : Kajian Ustadz Iqbal hafizhahullah
Selasa: Setoran Quran
Rabu : Setoran Quran
Kamis : Kajian Ustadz Miftah Hadi hafizhahullah dan Tahsin
Jumat : Setoran Quran
Sabtu : Setoran Quran dan Hadits
Ahad : Belajar Bahasa Arab dan setoran Matan

2.  Ucapan mereka penuh hikmah dan ilmu
Pernah di satu pagi menjelang siang saya makan bersama di wisma, lalu ada salah satu kawan wisma sedang terburu-buru berangkat. Lalu salah satu kawan yang lain yang melihat ada kawannya terburu-buru cenderung tergesa-gesa langsung mengingatkan....
At-ta’ani ya fulanah, attaani! (sambil sebut nama kawan yang terburu-buru). at-ta’ani minallah, wa’ajalatu minasyaython (Pelan-pelan itu dari Allah sedangkan teburu-buru itu dai setan)”
Saya melongo dong, tidak faham maksud kalimat itu tadi apa. Baru setelah beberapa waktu, terus belajar dll, saya dapati itu penggalan hadits.

3. Adab berkawan yang sangat mahal
Sejatinya ilmu yang paling banyak saya dapatkan di wisma adalah ilmu adab. Bagi anak yang sama sekali belum belajar ilmu adab, masih awal ngaji, benar-benar belum bisa membedakan mana tindakan yang dikatakan terpuji mana yang tercela. Di wisma kawan-kawan akan dapati, betapa mereka adalah anak muda yang sangat menghormati satu sama lain, tepo sliro, tidak penah saya jumpai ada masalah yang membuat hubungan retak kecuali sedikit saja bahkan bisa dikatakan tidak ada.

Adab bebicara,
Tidak pernah saya dapati ada umpatan atau kata-kata kasar yang mereka ucapkan. Salam dan senyum setiap ada kawan yang datang, setiap tamu disapa begitu ramah, tidak dicuekin. Maklum, Humairo adalah wisma yang sekaligus markas MUBK akhwat, jadi sering menerima tamu. Tiga kalimat yang saya sering dengar di wisma adalah “Afwan”, “Jazaakillahu khayraan” dan “MaasyaAllah barakallahu fiik”, kalimat sederhana penuh makna.
MaasyaAllah, demikianlah, bersahabat dengan mereka adalah nikmat yang begitu besar, kebahagiaan yang Allah beri. Alhamdulillah.

Adab Makan,
Dulu di wisma, sering kami makan bersama di satu wadah nampan dengan nasi, sayur, lauk dan sambal jadi satu. Sangat nikmat makan bersama mereka. Saya dapati banyak sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika makan, mulai dari makan menggunakan tangan kanan, makan bersama-sama, tidak bersandar, diiringi sedikit obrolan berfaidah dll. Hal yang saya ingat, dan dulu saya baru dapati ilmunya, yakni menjilati tangan selepas makan dan tidak meninggalkan satu suap nasi pun, dihabiskan hingga bersih. MaasyaaAllah, dengan hanya melihat kawan-kawan yang sholih/sholihah kita sudah bisa dapati banyak faidah.

Adab Belajar,
Pelajaran yang mahal, adab ketika ada kajian offline maupun online, senantiasa memenuhi shaff bagian depan terlebih dahulu. Menggunakan pakaian yang sopan lengkap dengan jilbab meski kajian online, duduk tegap menyimak kitab, menjauhkan HP, takdim mendengarkan. Bahkan jika pengajar adalah Ustadzah, sesi akhir kajian begitu spesial untuk saya, di akhir sesi belajar setelah Ustadzah menutup dars, maka secara spontan dan bersama-sama para santri akan mengucapkan “ Jazaakillahu khayraan wa barakallahu fiik Ustadzah....” Ah.. itu momen yang sangat saya sukai.

Adab Bertetangga,
Salah satu hal yang langka di zaman ini, saling menasihati sesama tetangga. Jika malam sudah larut, saya temui banyak di antara mereka sedang lembur. Entah menambah hafalan, mengerjakan tugas kampus, tugas ma’had, membuat karya dll, semuanya dilakukan dengan diam dan tenang. Saling memberi udzur pada tetangga kamar, mengingatkan dengan penuh hikmah dilakukan empat mata dll.

Adab Berpakaian,
Di wisma, muslimah tidak boleh mengenakan celana, pakaian tipis ketat lagi tidak ada lengan. Jadi biasanya anak wisma ketika di wisma pakaiannya adalah rok panjang dan kaus oblong, bisa juga pakai daster (senyaman-nyaman pakaian rumahan bagi kaum hawa wkkwkwkw)

4.  Semangat menuntut ilmu
Saya dapati kebanyakan mereka adalah para penuntut ilmu yang begitu semangat. Hampir semua anak wisma adalah mereka yang komitmen pada ilmu. Entah pada tahap santri di MUBK, Kampus Tahfizh atau santri Ma’had Ilmi. Ada juga santri di Ma’had BIAS, Ma’had Ibnu Katsir, dan Ma’had yang lain. Lebih membuat saya kagum lagi, diantara mereka banyak yang sudah berstatus pengajar di MUBK atau KT.
Pembahasan MUBK dan KT bisa di baca di link :

5. Cinta pada Quran, hadits, dan kitab para ulama
Setiap malam adalah waktu bagi anak-anak wisma menambah ilmu agama mereka. Baik setoran Quran, hadits ataupun matan kitab-kitab ulama. Dalam sepekan biasanya ada 3-4x setoran Quran, 1x setoran hadits, 1x setoran matan, 1x setoran doa harian dll, tergantung kebijakan masing-masing wisma. Tidak ketinggalan, di wisma juga ada kajian kitab 2-3x dalam sepekan. Hal yang sangat menguntungkan di wisma adalah, terdapat tahsin gratis sepekan sekali oleh para senior, kelas tahsin ini sangat menyenangkan, bisa benar-benar tadrib, belajar dari dasar, belajar baca Al-Fatihah. Di Humairo sendiri ada kajian Bahasa Arab tiap Ahad malam, saat ini sedang bahas kitab Mulakhos. Saya sering menginap wisma ketika kajian rutin malam yang saya ikuti sedang libur hehe.

6. Piket dan amanah
Ini keistimewaan wisma, piket harian. Di Humairo, piket dibagi beberapa bagian.
a.    Piket kamar mandi
b.    Piket ruang tamu
c.    Piket ruang tengah
d.    Piket parkian dan teras
e.    Piket lorong meja halal, dapur
f.     Piket ruang MUBK
g.    Jadwal masak nasi, pesen air minum, milah sampah dll
Keren kan yak, di kos biasa mana ada piket detail yang demikian, boro-boro piket, bisa jadi buang sampah saja malas bukan main. hehe. Ada kotak iqob, atau kotak sanksi, jika si anak yang seharusnya piket tidak piket maka ada dendanya.

7. Mengembangkan kemampuan diri
Di wisma para penghuninya diajak senantiasa mau mengembangkan diri. Ada beberapa opsi yang mungkin bisa dipilih sesuai kemampuan dan minat.
a.    Pengurus MUBK atau KT. Biasanya pengurus 2 kegiatan tersebut adalah anak-anak wisma. Bagi penghuni yang punyailmu  kemampuan Bahasa Arab atau Tahsin yang baik, biasanya akan diproyeksikan.
b.   Pengurus di berbagai bidang di FKKA :
-Muslimah mengaji, hukum asalnya tiap bulan ada kajian tematik spesial untuk muslimah. Saya pertama kali ikut kajian sekitar akhir tahun 2017 dan langsung jatuh cinta.
-Karumah, Kajian Rutin Muslimah, hukum asalnya setiap Ahad sore yang panitianya adalah anak-anak wisma digilir.
dll
c.    Pengajar TPA di Pogung
 dll

Jadi, singkatnya, apasih yang akan didapat ketika kalian jadi anak wisma?
Ketika kawan-kawan menjadi anak wisma, kawan-kawan akan dididik jadi mahasantri yang mandiri dan berilmu.  Mulai dari menambah hafalan, memperbaiki adab dan akhlak, belajar amanah, dan bisa mengembangkan kemampuan diri semaksimal mungkin. Jadi sangat rugi jika sudah susah-susah seleksi masuk wisma, tapi tidak mau memanfaatkan semua fasilitas dan peluang yang sudah disediakan. Benar-benar rugi, banyak anak muda tertolak masuk wisma, ingin sekali tinggal di wisma tapi tidak bisa. Maka wajib bagi kawan-kawan yang saat ini di wisma untuk meneladani para senior dan alumni wisma yang sudah tersebar keteladanannya, harus terus semangat ngaji, ngehafal, belajar. Satu hal, ketika sudah faham akan ilmu, kita harus faham, tujuan utama ketika ke Jogja adalah kuliah dalam rangka birrul walidayn dan berusaha mengamalkan ilmu untuk kepentingan umat, jadi tidak boleh dijadikan alasan malas kuliah dengan alasan sibuk ngaji. Kebalik, ketika sudah faham isi ilmu di kajian, maka semangat menyelesaikan kuliah juga harusnya berbanding lurus.

Humairo, adalah rumah yang sangat ramah dan hangat, tempat saya banyak belajar dan meneladani anak-anak muda yang hebat. Di Humairo, saya dapat teman yang baik, kakak yang senantiasa menjaga dan adik yang sengat penyayang.

Sekian, mohon maaf karena masih sangat banyak kekurangan, belum bisa menggambarkan hakikat sebenarnya dari wisma, karena memang sebegitu banyak kenangan, ilmu dan keteladanan yang bisa di ambil. InsyaAllah akan bersambung pembahasan mengenai orang-orang di Pogung yang patut diteladani bagi anak muda.


Semoga bermanfaat, barakallahu fiikum.
Kolaborasi kebaikan :
@at-tadzkirah.blogspot.com x @qulaimwordpess.com

Gunungkidul, 12 Syawal 1441H


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram

https://www.instagram.com/attadzkirah.blogspotcom/
| Designed by Colorlib